danau ranau

danau ranau
danau kebanggaan

Sunday, July 28, 2013

Tukang Coding
TreTans, 3:58 PM

Cara mendapatkan Debit Card Payoneer Gratis dengan bonus saldo $25





kali ini saya ingin memberikan informasi bagaimana mendapatkan Kartu Kredit tersebut secara Gratis. Anda tidak perlu khawatir kartu tersebut legal, aman dan terpercaya dan yg paling penting gratis. Nah bagaimana cara memperoleh kartu tsb dan memperoleh penghasilan disini ? Beberapa hari ini Pengajuan Kartu Kredit gratis dari Payoneer yang saya lakukan telah sampai ke rumah saya dengan baik.

Nah, dalam posting kali ini akan saya bagikan cara melakukan pengajuan Kartu Kredit gratis dari Payoneer. Bacalah baik-baik dan ikuti langkah-langkahnya. Silahkan ikuti langkah-langkah di bawah ini :
1. Silahkan masuk ke pengajuan Kartu Kredit gratis Payoneer. klik disini
2. Klik Sign Up.

3. Akan keluar formulir pengajuan kartu kredit seperti di bawah ini :



4. Pada Bagian Cardholder Details silahkan isi sesuai ketentuan.
Phone Number: No telp Anda, misalnya no telp Anda: 021 1234567 maka buat 6221 1234567 atau no hp Anda 081xxxxx maka buat 6281xxxxx.( harus pakai kode 62, yaitu kode telphone Indonesia)


5. Pada Step 2, silahkan masukkan sesuai permintaan :


6. Pada Step 3, silahkan diisi sesuai ketentuan :


7. Klik Finish.
8. Setelah formulir sudah terisi dengan lengkap dan benar, maka anda akan mendapatkan e-mail konfirmasi dimana estimasi tanggal kedatangan kartu kredit anda akan tercantum di dalamnya.

Nah, silakan tunggu kedatangan kartu kredit gratis anda dari Payoneer. Menurut sumber, akan dikirim setelah beberapa minggu.
Nah, silakan tunggu kedatangan kartu kredit gratis anda dari Payoneer. Menurut sumber, akan dikirim setelah beberapa minggu.

credit card berbeda denga debit card.
perbedaannya adalah :
Credit Card / Kartu Kredit .
Adalah kartu yang diterbitkan oleh satu bank yang bekerjasama dengan lembaga keuangan internasional seperti visa atau mastercard . Untuk mendapatkannya kita bisa mengajukan ke Bank penerbit kartu kredit dengan melampirkan persyaratan seperti KTP dan surat keterangan gaji /penghasilan . Kalau disetujui maka akan diberikan kartu dengan limit kredit tertentu, kartu kredit itu bisa dipakai belanja di toko - toko atau belanja on line dan pada setiap akhir bulan akan mengirimkan tagihan / billing sesuai dengan jumlah pemakaian kartu kredit , kalau kita bayar sekaligus maka tidak akan dikenakan bunga, tetapi kalau tidak sekaligus maka akan dikenakan bunga . Di Indonesia bunga kartu kredit rata 3,25 % per bulan . 
Kartu kredit berlaku secara internasional dan bisa dipakai untuk pembelian on - line, tetapi pemakaiannya harus hati - hati karena kalau data kartu kita di bajak orang mereka bisa memakainya dan tagihan akan datang ke pemilik kartu.

Debit Card / Kartu Debit.
Kalau kita menabung di Bank , bank akan mengeluarkan kartu ATM dan sekaligus sebagai kartu debit . Kalau kita belanja dengan mengunakan kartu debit ini otomatis jumlah saldo kita di tabungan akan berkurang sesuai dengan jumlah yang kita belanjakan. Debit card biasanya berlakunya hanya nasional saja dan tidak bisa dipakai belanja on line .

Thursday, April 4, 2013

Tukang Coding
TreTans, 7:45 PM

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA




 
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA


Maraknya narkotika dan obat-obatan terlarang telah banyak mempengaruhi mental dan sekaligus pendidikan bagi para pelajar saat ini. Masa depan bangsa yang besar ini bergantung sepenuhnya pada upaya pembebasan kaum muda dari bahaya narkoba. Narkoba telah menyentuh lingkaran yang semakin dekat dengan kita semua. Teman dan saudara kita mulai terjerat oleh narkoba yang sering kali dapat mematikan. Sebagai makhluk Tuhan yang kian dewasa, seharusnya kita senantiasa berfikir jernih untuk menghadapi globalisasi teknologi dan globalisasi yang berdampak langsung pada keluarga dan remaja penerus bangsa khususnya. Kita harus memerangi kesia-siaan yang di akibatkan oleh narkoba.
I    Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
1.      a. Kegagalan yang di alami dalam kehidupan
Tidak memiliki rasa percaya diri ataupun kurang mendapat kasih sayang orang tua dapat menyebabkan timbulkan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Misalnya saja, orang tua yang terbilang sukses dalam berkarir tetepi kurang memberi perhatian kepada keluarga, adanya perselisihan di keluarga hingga mengalami kehancuran (Broken Home).
b.   Pergaulan yang bebas dan lingkungan yang kurang tepat.
Menurut teori Waddington, mengenai “develope mental land scape”, jika seorang anak di tempatkan pada suatu lingkungan tertentu, maka sulitlah bagi kalangan tersebut untuk mengubah pengaruhnya, terlebih lagi jika lingkungan itu sangat kuat mempengaruhi anak tersebut. Dengan demikian untuk mencegah penggunaan narkoba, maka  land scape (lingkungan) yang baik saat ini adalah lingkungan Islam. Sebagai orang tua seharusnya dapat memperingatkan anaknya agar tidak bergaul dengan teman yang berakhlak tidak baik.
  1. c. Kurangnya siraman agama
Untuk memerangi narkoba, upaya yang perlu di lakukan adalah       membangkitkan kesadaran beragama dan menginformasikan hal-hal yang positif dan bermanfaat kepada para remaja. Karena, pada zaman sekarang ini sangt sedikit para remaja yang sadar akan pentingnya siraman agama.
  1. d. Keinginan untuk sekadar mencoba
Keyakinan bahwa bila mencoba sekali takkan ketagihan adalah salah satu penyebab penggunaan narkoba, karena sekali memakai narkoba maka mengalami ketagihan dan sulit untuk di hentikan. Maka dari itu, bila seseorang ingin terhindar dari narkoba, harus dapat menjauhkan dirinya dari hal-hal yang memungkinkan untuk mencoba dan bersentuhan dengan narkoba.
II.  Narkoba Yang Banyak Beredar Di Masyarakat.
Ada banyak jenis narkoba yang beredar di masyarakat yang banyak di salahgunakan oleh remaja, antara lain:
  • Ganja, di sebut juga dengan mariyuana, grass/rumput, pot, cannabis, joint, hashish, cimeng.
  • Heroin, di sebut juga dengan putaw, putih, PT, bedak, etep.
  • Morfin, yaitu narkoba yang di olah dari candu/opium yang mentah.
  • Kokain, di sebut juga dengan crack, coke, girl, lady.
  • Ekstasi, di sebut juga  dengan ineks, kancing.
  • Shabu-shabu, di sebut juga dengan es, ss, ubas, kristal, mecin.
  • Amphetamin, di sebut juga dengan speed.
 Zat Hirup
Berbagai jenis bahan perekat yang di pasarkan sebagai bahan bangunan juga sering kali di salah gunakan untuk di hirup, antara lain: lem kayu (sejanis aica aibon), cat, thinner.
 Obat Penenang, di sebut juga pil koplo
berbagai obat penenang dan obat tidur (anti-insomnia) juga sring di pakai oleh pecandu narkoba. Obat-obatan in masuk daftar G dan psikotropika, tetapi di perjualbelikan secara bebas di kios-kios kaki lima.
  1. a. Akibat Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Kesehatan.
Secara keseluruhan obat-obatan ini dapat menimbulkan gangguan-gangguan pada sistem saraf manusia, juga pada organ-organ tubuh manusia. Narkoba juga akan mengakibatkan kcanduan/ketagihan kepada pemakainya dan apabila pemakaian di hentikan, dapat mengakibatkan kematian. Ciri-ciri kecanduan antara lain: kejang, sakit perut, badan gemetar, muntah-muntah, mata dan hidung berair, hilangnya nafsu makan dan hilangnya/berkurangnya berat badan.
  1. b. Akibat Penggunaan Narkoba Terhadap Lingkungan Di Masyarakat
Penggunaan narkoba dapat menghilangkan kesadaran pemakainya, menyebabkan paranoia (linglung), juga dapat membuat pemakainya menjadi ganas dan liar sehingga dapat mengganggu ketentraman di masyarakat.
Untuk mendapatkan barang-barang haram itu, di perlukan tidak sedikit biaya, sehingga dapat menimbulkan perbuatan-perbuatan kriminal seperti pencurian, perampasan ataupun pertengkaran dan tidak sedikit pula yang menimbulkan pembunuhan.
III  Pencegahan Dan Penanggulangan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba
Ada banyak hal untuk mencegah penggunaan narkoba antara lain adalah:
  • membangkitkan kesadaran beragama, menginformasikan hal-hal positif dan bermanfaat.
  • Selektif dalam memilih teman.
  • Selektif dalam memilih makanan dan minuman.
  • Menghindarkan diri dari lingkungan yang tidak tepat.
  • Membentuk kelompok-kelompok kecil yang saling mengingatkan.
  • Bila berhadapan dengan orang/teman yang mulai bersentuhan dengan narkoba, gunakan kasih sayang  untuk menariknya ke jalan hidup yang lebih sehat.
  • Mengetahui fakta-fakta tentang narkoba termasuk akibat-akibat yang di timbulkan oleh barang-barang haram tersebut.

Alasan Memakai Narkoba - Banyak alasan mengapa narkoba disalahgunakan diantaranya agar dapat diterima oleh lingkungan, mengurangi stres, mengurangi kecemasan, agar bebas dari rasa murung, mengurangi keletihan, kejenuhan atau kebosanan, untuk mengatasi masalah pribadi, dll.

Akan teteapi, terlepas dari semua alasan diatas, seseorang memakai narkoba, karena narkoba membuatnya merasa nikmat, enak dan nyaman pada awal pemakaian. Perasaan yang dihasilkan oleh narkoba itulah yang mula-mula dicari pemakai. Mereka tidak melihat akibat buruk penggunaan narkoba. Justru mereka tidak percaya akibat buruk atau bahayanya, sebagaimana dikatakan orang dewasa. Akibat buruk itu baru dirasakan setelah beberapa kali pemakaian, tetapi saat itu telah terjadi kecanduan dan ketergantungan.
Alasan memakai narkoba dapat dikelompokkan sebagai berikut :
  1. Anticipatory beliefs, yaitu anggapan bahwa jika memakai narkoba, orang akan menilai dirinya hebat, dewasa, mengikuti mode, dsb.
  2. Relieving beliefs, yaitu keyakinan bahwa narkoba dapat digunakan untuk mengatasi ketegangan, cemas, dan depresi akibat stresor psikososial.
  3. Facilitative atau permissive beliefs, yaitu anggapan bahwa penggunaan narkoba merupakan gaya hidup atau kebiasaan karena pengaruh zaman atau perubahan nilai sehingga dapat diterima.
Jadi, penggunaan narkoba berawal dari persepsi, anggapan atau keyakinan keliru yang tumbuh dari masyarakat. Mereka tidak mau memahami atau tidak mau menerima kenyataan atau fakta yang dapat dibuktikan secara ilmiah dan sah menurut hukum. Akan tetapi, terlepas dari semua alasan diatas, remaja menyalahgunakan narkoba, karena kepadanya ditawarkan oleh seseorang atau sekelompok teman sebaya, agar mau mencoba memakainya. Penawaran terjadi pada situasi santai pada kehidupan sehari-hari: dikantin sekolah, pulang dari sekolah, dijalan, direstoran, mal, rumah teman, dll. Oleh karena itu, anak dan remaja perlu meningkatkan kewaspadaan mengenai berbagai situasi penawaran dan mengetahui perbedaan antara fakta dengan mitos yang berkembang.

Nah sekarang anda sudah tahu bagaimana bahayanya NARKOBA. Setelah anda mengetahuinya apakah anda masih ingin memakai barang tersebut? Ketahuilah, sehat itu nilai yang sangat mahal harganya bahkan tiada banding. Jangan sia-siakan hidup anda dengan mengonsumsi barang terlarang tersebut karena sama halnya dengan anda bertaruh nyawa. “SAY NO TO DRUGS”

Tukang Coding
TreTans, 12:22 AM

TRAFFIC + UANG KLIK DISINI...!!


Wednesday, April 3, 2013

Tukang Coding
TreTans, 4:57 PM

PSIKOLOGI



PSIKOLOGI (GEJALA KEJIWAAN)
Psikologi berasal dari kata Yunani psyche = jiwa dan logos = ilmu, sehingga psikologi dapat didefinisikan: ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan berupa tingkah laku manusia. Gejala kejiwaan diklasifikasikan:
Gejala pengenalan (kognitif)
Pengamatan: usaha manusia untuk mengenal dunia riil, baik mengenal diri sendiri, maupun mengenal dunia sekitarnya melalui panca inderanya, yaitu dengan: melihat, mendengar, membau, meraba, dan mengecap.
Agar orientasi pengamatan dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan aspek pengaturan terhadap objek yang diamati, yaitu:
Aspek pengaturan menurut sudut pandang ruang.
Dunia pengamatan dilukiskan dalam pengertian-pengertian: atas-bawah, kanan-kiri, jauh-dekat, tinggi-rendah.
Aspek pengaturan menurut sudut pandang waktu.
Dunia pengamatan dilukiskan dalam pengertian-pengertian: masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.
Aspek pengaturan menurut sudut pandang Gestalt.
Obyek yang diamati diberi arti sebagai suatu kesatuan yang utuh, bukan sebagai bagian yang terlepas-lepas. Misal: dalam melihat rumah dipandang sebagai suatu bangunan secara utuh, bukan dipandang sebagai pakunya atau batu batanya.

Aspek pengaturan menurut sudut pandang arti.
Obyek yang diamati diberi arti menurut artinya bagi kita. Misal: sebuah pabrik dan sebuah sekolah dipandang dari segi bangunan banyak menunjukkan persamaan, tetapi dipandang dari segi artinya menunjukkan hal yang sangat berbeda.
Tanggapan: bayangan atau kesan yang tertinggal di dalam diri kita setelah kita melakukan pengamatan terhadap suatu objek.
Tanggapan tidak hanya dapat menghidupkan kembali apa yang telah diamati (masa lampau), tetapi juga dapat mengantisipasikan sesuatu yang akan datang, atau yang mewakili saat ini. Sehubungan dengan hal tersebut, maka tanggapan dibedakan menjadi 3 macam:
Tanggapan masa lampau/ tanggapan ingatan.
Tanggapan masa yang akan datang/ tanggapan mengantisipasikan.
Tanggapan masa kini/ tanggapan representatif.
Berdasarkan indera yang dipergunakan untuk melakukan pengamatan, tanggapan dapat dibedakan menjadi:
Tanggapan visual – hasil pengamatan yang dilakukan dengan indera mata.
Tanggapan auditif – hasil pengamatan yang dilakukan dengan indera telinga.
Tanggapan olfaktorik – hasil pengamatan yang dilakukan dengan indera hidung.
Tanggapan gustatif – hasil pengamatan yang dilakukan dengan indera pengecap.
Tanggapan taktil – hasil pengamatan yang dilakukan dengan indera raba.
Tanggapan mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar, terutama dalam proses memperoleh pengertian. Proses tersebut melalui urutan sebagai berikut:
Pengamatan
Bayangan pengiring – bayangan yang timbul setelah kita melihat sesuatu warna untuk beberapa saat, kemudian mengalihkan pandangan ke suatu latar belakang yang putih.
Bayangan eidetik – bayangan yang sangat jelas dan hidup, sehingga orang yang memiliki tanggapan seolah-olah mengamati kembali obyek atau peristiwanya.
Tanggapan
Pengertian.
Ingatan: kemampuan rohaniah untuk mencamkan, menyimpan, dan mereproduksi kesan-kesan.
Fantasi: kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah ada, dan tanggapan yang baru tidak harus sama atau sesuai dengan benda-benda yang ada.
Fantasi dibedakan menjadi:
Fantasi yang tidak disadari: melamun.
Fantasi yang disadari: fantasi mencipta (mengarang lagu, tarian), dan fantasi terpimpin/ tuntunan (mendengarkan sandiwara radio).
Kegunaan fantasi:
Fantasi merupakan sarana memahami orang lain.
Fantasi memungkinkan subyek melepaskan diri dari keterikatannya terhadap tempat dan waktu, sehingga memungkinkan bagi subyek untuk mempelajari ilmu bumi dan sejarah.
Fantasi dapat membantu subyek untuk bercita-cita.
Fantasi memungkinkan orang untuk melepaskan diri dari kesukaran yang dihadapi di alam riil.

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya fantasi:
Adanya waktu yang kosong.
Tidak adanya kesibukan yang menentu.
Adanya harapan-harapan (cita-cita) yang besar.
Adanya berbagai kesulitan pemecahan masalah.
Adanya berbagai macam kelemahan pribadi yang menyebabkan yang bersangkutan lari ke fantasi untuk membuat ego defence.
Sedang dirundung asmara, dll.
Asosiasi: hubungan antara tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lain. Misal: jika kita menyebut tikus, maka kita akan teringat kucing.
Asosiasi terjadi berdasarkan hukum asosiasi sebagai berikut:
Hukum berurutan: beberapa tanggapan yang dialami seseorang secara berturutan, akan membentuk asosiasi.
Hukum serentak: beberapa tanggapan yang dialami secara serentak/ dalam waktu yang bersamaan, cenderung berasosiasi satu dengan yang lain.
Hukum kesamaan/ kesesuaian: beberapa tanggapan yang serupa, atau mirip, atau identik satu dengan yang lain akan berasosiasi.
Hukum berlawanan: tanggapan yang berlawanan satu dengan yang lain cenderung berasosiasi.
Berpikir: proses dinamis dimana subjek membuat hubungan antara objek dengan bagian-bagian pengetahuan yang sudah dimiliki.
Berpikir dibedakan menjadi:
Berpikir reflektif: kemampuan individu dalam menyeleksi pengetahuan (yang revelan dengan tujuan masalah) yang pernah diperoleh.
Proses-proses mental yang menyertai dalam berpikir reflektif adalah sebagai berikut:
Direction – perhatian dan minat yang diarahkan pada tujuan.
Interpretation – interpretasi terhadap hubungan-hubungan yang terdapat pada tujuan yang akan dicapai.
Selection – mengingat kembali dan memilih pengetahuan-pengetahuan yang sudah pernah diperoleh.
Insight – adanya pengertian individu tentang hubungan antara pengetahuan-pengetahuan dengan tujuan yang akan dicapai.
Creation – pembentukan pola-pola mental baru.
Criticism – Penilaian terhadap kesanggupan menyelesaikan permasalahan.

Langkah-langkah berpikir reflektif:
Individu merasakan adanya problem.
Individu melokalisasi/ memberi batasan kesukaran pemahaman terhadap problem.
Individu menemukan hubungan-hubungan (memformulasikan hipotesis-hipotesis).
Individu mengevaluasi hipotesis-hipotesis.
Individu menerapkan cara pemecahan persoalan kemudian menyimpulkannya.
Berpikir kreatif: proses berpikir melalui prosedur dengan cara-cara baru dan tak dapat dikira-kira sebelumnya sehingga memperoleh hasil yang orisinil.
Langkah-langkah berpikir kreatif:
Tahap persiapan – bahan-bahan atau pengetahuan dikumpulkan dan disusun secara integral dan terus-menerus.
Tahap inkubasi – kemungkinan besar aspek-aspek pernyataan yang kreatif bersifat samar-samar.
Tahap insight/ pemahaman – hasil proses berpikir yang kontinu sehingga individu sadar akan hubungan-hubungan yang sebelumnya tidak diketahui hingga menemukan pemahaman baru.

Kecerdasan/ intelegensi: kemampuan mengendalikan aktivitas-aktivitas dengan ciri-ciri sukar, kompleks, abstrak, ekonomis (tepat), bertujuan, bernilai sosial, dan menampakkan adanya keaslian, serta kemampuan untuk mempertahankan kegiatan-kegiatan seperti itu dalam kondisi yang memerlukan konsentrasi energi dan berlawanan dengan kekuatan-kekuatan emosional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan:
Faktor bawaan/ warisan: orang tua
Faktor lingkungan: gizi yang dikonsumsi dan rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional.

Gejala perasaan (afektif)
Gejala psikis yang bersifat subyektif, berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf.
Perasaan dibedakan sebagai berikut:
Perasaan jasmaniah:
Perasaan indriah: sedap, asin, pahit, dll.
Perasaan vital: segar, lemah, tak berdaya, dll.
Perasaan rohaniah: perasaan keagamaan, intelektual, kesusilaan, keindahan, sosial dan harga diri.
Gejala kehendak/ psikomotorik/ motif (konatif)
keadaan dalam pribadi manusia yang mendorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan bentuknya, motif digolongkan sebagai berikut:
Motif bawaan: motif yang dibawa sejak lahir tanpa dipelajari. Misal: makan, tidur, dll.
Motif yang dipelajari: motif yang ditimbulkan karena dipelajari. Misal: berteman, bersahabat.
Berdasarkan sumber rangsangan, motif dibedakan sebagai berikut:
Motif ekstrinsik: motif yang terjadi karena pengaruh rangsangan dari luar.
Motif instrinsik: motif yang terjadi karena pengaruh rangsangan dari dalam diri sendiri.
Berdasarkan isi, motif dibedakan sebagai berikut:
Motif jasmaniah. Misal: refleks, insting, nafsu, dan hasrat.
Motif rohaniah yaitu kemauan.
Gejala campuran (kombinasi)
campuran dari kognitif, afektif, dan konatif. Ada 3 macam gejala campuran yaitu:
Perhatian
Ada 2 macam arti perhatian:
Perhatian merupakan pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada sesuatu obyek.
Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas.
Berdasarkan cara kerjanya, perhatian dibedakan sebagai berikut:
Perhatian spontan: perhatian yang tidak disengaja atau tidak sekehendak subyek.
Perhatian refleksif: perhatian yang disengaja atau sekehendak subyek.
Berdasarkan intensitasnya, perhatian dibedakan sebagai berikut:
Perhatian intensif: perhatian yang banyak menyertakan aspek kesadarannya.
Perhatian tidak intensif: perhatian yang tidak banyak menyertakan aspek kesadarannya.
Berdasarkan luasnya, perhatian dibedakan sebagai berikut:
Perhatian terpusat: perhatian yang tertuju pada lingkup obyek yang sangat terbatas.
Perhatian terpencar: perhatian yang tertuju pada lingkup obyek yang luas atau tertuju kepada bermacam-macam obyek.
Sugesti – pengaruh yang diterima oleh seseorang yang datangnya dari luar atau dalam diri sendiri yang mengesampingkan pikiran, perasaan, dan kemauan.
Oto sugesti: pengaruh yang datangnya dari dalam diri sendiri.
Kelelahan
Kelelahan terjadi jika orang melakukan banyak kegiatan, baik fisik yang bersifat jasmani atau rohani, sedangkan energi yang dipakai untuk melakukan kegiatan tersebut terbatas.
Kelelahan ada 2 macam:
Kelelahan jasmani: kelelahan karena akibat kegiatan fisik.
Kelelahan rohani: kelelahan sebagai akibat aktivitas otak.

Psikologi dibedakan menjadi:
1. Psikologi umum: gejala-gejala jiwa secara umum.
2. Psikologi khusus: gejala jiwa khusus pada aspek kehidupan manusia.
Psikologi khusus diklasifikasikan menjadi:
Psikologi perkembangan – psikologi yang mempelajari perubahan-perubahan tingkah laku yang sejalan dengan umur (kehidupan sebelum lahir hingga usia tua).
Psikologi anak – psikologi yang mempelajari perkembangan masa anak-anak.
Psikologi sosial – psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam hubungannya dengan kelompok, terutama bagaimana tingkah laku individu dipengaruhi kelompoknya.
Psikologi klinis – psikologi yang mempelajari kelainan-kelainan tingkah laku, mengadakan diagnosis psikologik, serta psikoterapi, di samping mengadakan penelitian-penelitian dan pengetesan dalam bidang tersebut.
Psikologi industri – psikologi yang mempelajari masalah-masalah perusahaan atau industri.
Psikologi pendidikan – psikologi yang mempelajari penggunaan psikologi dalam masalah pendidikan.
Psikologi kepribadian – psikologi yang mempelajari sifat dan watak manusia.
Psikologi abnormal – psikologi yang mempelajari perilaku-perilaku menyimpang dari orang-orang yang mengalami gangguan atau kelainan mental.
Psikometri – psikologi yang mempelajari pengukuran dan mengembangkan tes.
http://andinurdiansah.blogspot.com/2011/04/psikologi-gejala-kejiwaan.html

Tukang Coding
TreTans, 4:56 PM

MACAM-MACAM PSIKOLOGI UMUM DAN PENERAPANNYA



MACAM-MACAM PSIKOLOGI UMUM DAN PENERAPANNYA
I. PEMBAGIAN BERDASARKAN OBYEK YANG DISELIDIKI


           Psikologi umumyaitu ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia dewasa yang normal dan beradap. Menurut Kartini Kartono, psikologi umummempelajari tingkah laku manusia budaya yang normal dan dewasa pada umumnya, dengan melihat manusianya sebagai individu yang kurang lebih terisolasi, artinya hasil dari penelitian dan eksperimen yang diperoleh dari laboratorium dan ruang studi, serta tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.

            Menurut Drs. Agus Sujanto, psikologi umum adalah ilmu jiwa yang menyelidiki gejala jiwa seorang dewasa yang sudah beradap dan normal keadaan jiwanya pada umumnya. Pada intinya mempelajari sifat-sifat manusia pada umumnya, artinya persamaan-persamaannya dari manusia dewasa yang normal dan beradap.

          Psikologi khusus yaitu ilmu jiwa yang mempelajari sifat-sifat khusus dari gejala-gejala kejiwaan manusia. Psikologi khusus dikelompakkan sebagai berikut :

     a) Psikologi perkembangan
     b) Psikologi abnormal
     c) Psikologi kelompok
     d) Psikologi watak dan type-type
     e) Psikologi kelompok dalam situasi khusus
      f) Psikologi hewan
     g) Parapsikologi

a. Psikologi perkembangan atau psikologi genetis
Ilmu ini mempelajari psyche jiwa dan perkembangan kehidupan psikis manusia normal. Ini dilakukan menurut dua jalan, yaitu
  • Perkembangan dari kehidupan individual
  • Perkembangan kehidupan manusia pada umumnya

b. Psikologi abnormal atau psikologi dari kelompok manusia yang tidak normal
    Jenis psikologi abnormal yaitu :
  • Psikologi kriminal, yaitu psikologi yang mempelajari tingkah laku menyeleweng dari norma-norma umum serta hukum.
  • Psikopatologi, yaitu psikologi yang mempelajari gejala kejiwaan yang sakit dan pola tingkah laku yang menyimpang dari pola-pola normal sebagai akibat dari faktor keturunan.
  • Patologi sosial, yaitu cabang psikologi yang mempelajari gangguan-gangguan kejiwaan dan tingkah laku yang menyimpang sebagai akibat dari faktor millieu, lingkungan sosial dan budaya

c. Psikologi kelompok
   Jenis psikologi kelompok yaitu :
  • Psikologi yang mempelajari kelompok-kelompok sosial tertentu.
  • Psikologi yang mempelajari kelompok-kelompok biologis
  • Psikologi yang mempelajari kelompok-kelompok historis dan ethnologis

d. Psikologi watak dan type-type, yang termasuk dari psikologi ini adalah; ajaran temperamen, karakterologi, dan teori kepribadian.

e. Psikologi kelompok dalam situasi khusus, dikelompokkan menjadi; psikologi perang, psikologi masa damai, dan psikologi masa.

f. Psikologi hewan, yaitu psikologi yang mempelajari tingkah laku dan peri kehidupan hewan.

g. Parapsikologi, yaitu psikologi yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan yang ada di luar bidang psikologi biasa atau psikologi umum.
Objek dari parapsikologi ialah :
  • Gejala occult, mempelajari roh-roh dan hal yang gaib.
  • Neccomanti, yaitu mengadakan ramalan-ramalan dan tanya jawab dengan jalan memanggil roh-roh orang yang telah meninggal dunia.
  • Spiritisme, yaitu kepercayaan atas adanya dunia roh di alam Barzah dari roh-roh dan keajaiban yang diperlihatkan oleh roh-roh.
  • Telepati, yaitu kesatuan roh atau tunggal roh serta tunggal rasa antara beberapa individu dalam suatu jarak ruang tanpa memakai alat-alat indriawi yang dapat diamati.
  • Clairvoyance, yaitu kemampuan mengetahui kejadian-kejadian tertentu sebelum peristiwa tersebut benar-benar berlangsung.
  • Telekinese, yaitu mengenal bergeraknya benda-benda tertentu disebabkan oleh kekuatan-kekuatan gaib.
II. PEMBAGIAN BERDASARKAN KEGUNAAN NYA

1) Psikologi Teoritis
Ialah ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan untuk gejala itu sendiri. Penelitian secara teoritis akan mempunyai nilai praktis dan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan praktis pula. Psikologi ini berkembang menjadi psikologi praktis

2) Psikologi Praktis

Ialah ilmu jiwa yang memplajari segala sesuatu tentang jiwa seseorang untuk digunakan dalam praktek.
Adapun yang termasuk dalam kategori ’’psikologi praktis’’ antara lain ialah :
  1. Psikologi Teknik, yaitu psikologi yang diterapkan dibidang teknologi industri, perusahaan-perusahaan perdagangan serta macam-macam profesi.
  2. Psikologi Pacdagogis, yaitu psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktifis-aktifis manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan.
  3. Psikologi Pastoral, yaitu psikologi yang mempelajari cara memimpin pengikut sesuatu agama serta menyaksikan pengikutnya kepada ajaran-ajaran agamanya.
  4. Psikologi Kriminal, yaitu psikologi yang diterapkan pada proses pengadilan.
  5. Psikologi Medis, yaitu psikologi yang diterapkan di bidang kedokteran, guna mempercepat kesembuhan para pasien.


III. ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI

 Ilmu Jiwa Assosiasi

A. Pendirian psikologi assosiasi

1. Dalil pokok, jika beberapa elemen bersama-sama atau berturut-turut masuk ke dalam kesadaran, dengan sendirinya terjadi hubungan antar unsur-unsur itu.
          Ciri-ciri dari assosiasi adalah :
  • Tiap-tiap gejala jiwa tidak lain adalah kumpulan unsur-unsur elemen.
  • Kekuatan assosiasi tergantung banyak kalinya unsur-unsur itu masuk bersama-sama ke dalam kesadaran
  • Assosiasi hanya sifat luar saja, assosiasi tidak dapat mengubah sifat masing-masing elemen.

2. Metode kerja psikologi assosiasi
Ilmu jiwa assosiasi mengikuti cara kerja ilmu gaya dan dipakai analitis-sistetis dalam kalangan ilmu jiwa.

Analitis, orang berusaha mengadakan analisa untuk mengembalikan semua gejala jiwa kepada unsur yang paling sederhana, yakni tanggapan segala jiwa sesuatu yang terjadi dalam kesadaran berasal dari elemen-elemen tersebut.

Sintetis, orang berusaha mengadakan sistetis menyusun gejala-gejala jiwa yang lebih pelik dari unsur-unsur pangkal yakni tanggapan.


B. Ciri-ciri psikologi assosiasi

  1. Ilmu jiwa assosiasi adalah psikologi elemen. Jiwa hanyalah suatu jumlah atau kumpulan daripada elemen-elemen.
  2. Psikologi assosiasi adalah psikologi yang bersifat ilmu pengetahuan alam. Metode kerja yang dipakainya adalah metode ilmu pengetahuan alam, yakni analitis-sintetis.
  3. Psikologi asosiasi bersifat kausalistis. Peristiwa-peristiwa dalam jiwa diterangkan dengan adanya perangsang-perangsang yang berasal dari luar.
  4. Psikologi asosiasi bersifat sensualistis. Gejala mengenal dunia luar dipandang primer,sedangkan gejala merasa dan menghendaki dipandang sekunder.
  5. Psikologi asosiasi bersifat mekanistis. Jiwa dianggap pasif dan dipandag mesin. Segala kejiwaan dikuasai oleh hukum-hukum asosiasi.
Ilmu Jiwa Gestalt

A. Gestalt Psikologi timbul sebagai reaksi terhadap elemen psikologi
- pelopor ilmu jiwa ini ialah Von Ehrendels.
Perbedaan ilmu jiwa Asosiasi dengan ilmu jiwa Gestalt :
1. - Ilmu jiwa asosiasi berpendapat bahwa semua gejala kejiwaan terjadi dari unsur-unsur yakni tanggapan.
- Ilmu jiwa Gestalt berpendapat bahwa dalam alat kejiwaan tidak terpengaruhi unsur-unsur melainkan gestalt (keseluruhan).

2. - Ilmu jiwa asosiasi dari bagian-bagian (unsur) itu terjadi suatu proses penggabungan yang disebut asoosiasi.
- Ilmu jiwa Gestalt tiap-tiap bagiannya tidak berarti sama sekali.

B. Aliran-aliran ilmu jiwa Gestalt

a. Aliran Berlin, tokohnya:
Wertheimer : merumuskan teori gestalt dengan cara modern. Percobaan yang dijalankannya adalah mengenai pengamatan dan penglihatan. Dalam bukunya yang berjudul “ Ueber Gestalt”. Theori Wertheimer mengemukakan tentang asas-asas teori gestalt sebagai berikut :

1. Jumlah :
Jumlah merupakan kumpulan dari beberapa unsur.
2. Kompleks :
Kompleks yang merupakan kumpulan dari beberapa jumlah yang belum tersusun
3. Struktur :
Susunan dari suatu jumlah unsur disebut struktur/ bentuk.
4. Gestalt :
Kumpulan garis lengkup bukan lagi sebagai jumlah komplek atau struktur, tetapi mewujudkan gestalt (lingkaran) yang mempunyai sifat-sifat tertentu.
5. Gestalt Tersusun :
Gestalt tersusun, yakni susunan dari struktur dan gestalt dalam suatu bentuk yang berarti.
  • Koffka, berpendapat bahwa gestalt psikologi sebagai psikologi pertumbuhan. Ia menguraikan hal itu dalam bukunya “ Die Grundlagen der Psichis en Entvickung”. Dia menyelidiki dan mencari asas-asas pertumbuhan dalam ilmu jiwa anak serta pertumbuhan gestalt yang mula-mula sangat sederhana.
  • Kohler, menguraikan tentang perbuatan seekor simpanse dalam rangka menyelidiki kecerdasan binatang. Dengan percobaan itu kohler mengatakan bahwa : peristiwa terjadinya hubungan antara simpanse - tongkat - pisang merulakan suatu gestalt.
b. Aliran Leipzig
Pendapat-pendapat aliran Leipzig :
1. Dalam tiap pribadi sebagai suatu Ganzeit hidup (kejiwaan) suatu pendorong untuk mempersatukan, dengan adanya dorongan itu orang tidak pernahmenerima bagian-bagian tersendiri. Segala sesuatu diterimanya o;eh keseluruhan batinnya dalam bentuk kesatuan.
2. Kesatuan hidup kejiwaan terutama terletak pada perasaan. Segala sesuatu yang pada suatu ketika ada dalam alam kejiwaan tersembunyi dalam perasaan terkandung seluruh hidup kejiwaan.

c.  Alirann Nehaviorisme

Tokoh : William James dan Mac. Doigall.
Pengikut : Thomdike dan Watson
A. Ciri-ciri utama aliran Behavourisme
  1. Aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dri kesadarannya, melainkan hanya mengamati perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan. Maka sering dikatakan bahwa ilmu Behavourisme adalah ilmu jiwa tanpa jiwa.
  2. Behaviourisme mencari unsur-unsur yang paling sederhana yaitu perbuatan-perbuatan bukan kesadaran (refleks). Refleks adalah reaksi yang tidak disadari terhadap suatu perangsang.
  3. Behaviourisme berpendapat bahwa pada waktu dilahirkan semua orang sama. Dia juga berpendapat bahwa pendidikan adalah maha kuasa dan pendidikan dapat mempengaruhi refleks sekehendak hatinya.

B. Pendapat-pendapat para pengikut Behaviourisme

1) James adalah perintis jalan filsafat fragmatisme. Pandangannya tentang filsafat dan psikologi ditulis dalam bukunya “ Principles of Psichology”. Pokok ajaran fragmatisme ialah :
a. Tiap berpikir mengandung makna tertentu yaitu menyempurnakan hidup.
b. Segala kenyataan bersifat fragmatis yaitu mengandung maksud-maksud tertentu, dan kenyataan itu hanya berarti kalau ada faidahnya dari manusia.
c. Nilai pengetahuan manusia harus diuji pada kehidupan yang praktis.
d. Semboyan kaum Behaviourisme “The thruth is in the making”. Benar ialah apa yang dalam praktik ternyata tepat dan menguntungkan, tidak benar ialah apa yang dalam praktik tidak memberhasil.

Psikologi James :

a. Manusia adalah makhluk reaksi. Semua perangsang dari luar menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi. Reaksi-reaksi tersebut dapat dibedakan menjadi reaksi pembawaan dan reaksi yang diperoleh.
b. James mengutamakan unsur-unsur motoris yang mempunyai arti penting. Unsur terpenting dari suatu perbuatan bukanlah bayangan dunia luar seperti ilmu jiwa assosiasi, melainkan refleks senso-motoris, yaitu penerimaan rangsang dari dunia luar ditambah reaksi berwujud gerakan.
c. James menghargai pendirian biologis. Semua peristiwa mengenal, merasakan dan menghendaki adalah untuk berbuat dan bergerak.
d. James menentang ilmu jiwa unsur. Manusia dipandangnya sebagai organisme (jasad) yang bereaksi seluruhnya terhadap perangsang.

2) Mac Dougall
Dia mempelajari masalah insting sedalam-dalamnya. Ia memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gerak perbuatan dan tingkah laku hewan dan manusia.

3) Tomdike
Dia adalah pengikut Behaviourisme yang tidak radikal. Pendapatnya ditulis dalam “ Animal Intelligence” dan “ Educational Psichology“.

4) Watson
Sejak tahun 1912 Watson ingin meninggalkan ilmu jiwa empiris dan hendak membentuk ilmu jiwa baru, yaitu ilmu jiwa yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan alam dengan bukti-bukti yang nyata.
Menurutnya, psikologi adalah perbuatan dipandang sebagai suatu reaksi organisme hidup yaitu reaksi terhadap perangsang dari luar.


4) Aliran Ilmu Jiwa Pikir

Ilmu ini mempelajari kesadaran tingkat tinggi atau kesadaran yang tidak dapat diragukan. Aliran yang termasuk dalam ilmu jiwa ini ini adalah :

A. Aliran Wurzburg
Tokoh : Oswald Kulpe
Pengikutnya : Ach. Buhler, Marbe dan Messer

Kulpe mendirikan aliran baru yang disebut dengan aliran Wurzburg-Schule. Tugas aliran ini adalah mempelajari proses kejiwaan yang bernilai tinggi yakni berpikir dan kehendak, dimana hal itu belum diperhatikan oleh orang.
Kulpe mengemukakan dalil-dalil, yaitu :
a. Dalam isi kesadaran ada bagian yang tidak dapat dinyatakan.
b. Dalam berfikir, AKU (pribadi) memegang peranan penting.
c. Berpikir mempunyai coran yang menentukan dan mempunyai tujuan tertentu.

B. Aliran Keulen
Tokoh : Lindworsky
Pengikutnya : Fronhn, Sassenfeld, dan Schafer

Mereka melakukan penyelidikan dengan menggunakan metode eksperimen terhadap anak-anak yang bisu dan tuli.
Hasil penyelidikan mereka ialah :
a. Pada manusia terdapat beberapa tingkat kesadaran, yaitu :
  • Tingkat berpikir kongkrit
  • Tingkat berpikir skematis
  • Tingkat berpikir abstrak
b. Semua tingkat memegang peranan berganti-ganti dalam alam kejiwaan. Pikiran tidak selalu tetap pada salah satu tingkat, akan tetapi selalu berpindah-pindah.
c. Anak-anak kecil, anak-anak terbelakang, dan anak-anak bisu tuli tidak dapat melepaskan diri dari bayang-bayang yang kongkrit. Mereka hanyut dalam alam kongkrit dan belum dapat menyadari hal-hal yang abstrak.

C. Aliran Manheim
Tokoh : Otto Selsz
Dia mempelajari peranan tanggapan dalam proses berpikir. Dari hasil penelitiannya tersebut, dia mengemukakan beberapa pendapat :

a) Peranan tanggapan dalam proses berpikir :
  • Tanggapan-tanggapan yang kongkrit tidak mempunyai pengaruh sama sekali, atau sedikit sekali pengaruhnya terhadap proses berpikir.
  • Tanggapan-tanggapan kongkrit tidak melancarkan dan tidak menghambat jalan pikiran.
b) Proses berpikir menurut Otto Selsz
  • Berpikir adalah proses kearah tujuan yang tertentu. Jadi bukan suatu gerakan bertautnya, tanggapan-tanggapan dan reproduksi, melainkan suatu proses yang mempunyai tujuan.
  • Berpikir adalah suatu perbuatan yang abstrak dengan arah yang ditentukann oleh soal yang harus dipecahkan.
  • Berpikir adalah mempraktekkan metode-metode penyelesaian.

D. Aliran Amsterdam
Tokoh : Kohnstamm
Dia mempraktekkan hasil-hasil penyelidikan ilmu jiwa pikir di dalam pendidikan dan pengajaran.
Kohnstamm merumuskan asas-asas didaktik sebagai berikut :

a) Salah satu dari kewajiban sekolah adalah mengajar anak didik dengan tanggungjawab sendiri.
Untuk dapat berpikir anak membutuhkan :
  • Parate kennis, yaitu pengetahuan yang sewaktu-waktu siap untuk dipergunakan.
  • Pengertian yang berisi, yakni pengertian yang jelas dan berguna.
  • Kecakapan memakai metode-metode pemecahan soal dapat membentuk skema yang menambah kemungkinan berpikir berturu-turut.
  • Adanya tudas berpikir ialah soal-soal yang mendorong dan memberi arah kepada gerak pikiran.
b) Membaca dalam hati, sangat penting untuk latihan berpikir.
Psikologi Empiris

Psikologi empiris menyandarkan diri pada pengalaman, pengamatan dan eksperimen/percobaan sehingga disebut “psikologi eksperimen”.
Tugas dari psikologi empiris yaitu :
1. Mengamati
2. Menuliskan
3. Mengklasifikasikan atau mengadakan sistematisasi
4. Menjelaskan
5. Verstehen

1) Mengamati

Pengamatan adalah studi yang disengaja dan sistematis dengan jalan pengamatan dan pencatatan-pencatatan, sifatnya ramah, mudah dan langsung. Kesulitan dalam pengamatan ialah sulit menetapkan waktu yang tepat dan sukar membuat alat yang jitu untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

2) Menuliskan atau mengadakan deskripsi

Dengan catatan yang deskriptif, orang bisa bekerja lebih sistematis, sebab akan tersingkirkan kesimpulan yang salah mengenai gejala psikis. Dengan penulisan yang sistematis, orang berusaha memperoleh fenomena atau gejala-gejala psikis yang murni.

3) Mengadakan klasifikasi dan sistematisasi

Data yang diperoleh dengan jalan pengamatan itu, kemudian dianalisa dan diolah menurut aturan tertentu.
Klasifikasi dan sistematisasi itu dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman.


4) Menjelaskan

Makna dari penjelasan diartikan sebagai berikut :
• Membuat hukumnya
Pada hakikatnya merupakan patokan, kaidah, atau aturan umum hukum dalam psikologi itu kurang memiliki unsur ketelitian dan ketepatan.

• Mencari hubungan kausalitas dan relasional
Manusia sebagai makhluk jasmaniah dan rohaniah harus terus menerus merealisasikan bakat kemampuannya dalam upaya mengejar tujuan tertentu.

4. PSIKOLOGI DAN PENERAPANNYA

Bidang-bidang profesi dan bidang kehidupan dimana psikologi diterapkan, diantaranya :
1. Pendidikan dan pengajaran
2. Bimbingan dan penyuluhan
3. Hubungan kemasyarakatan
4. Kepemimpinan
5. Kriminal


Penerapan psikologi dalam bidang kehidupan antara lain yaitu :


1) Penerapan psikologi dalam bidang pendidikan dan pengajaran
Penerapan psikologi dalam bidang pendidikan dianggap sebagai bidang profesi yang paling banyak dimanfaatkan. Program-program dalam sekolah yang memanfaatkan penelitian psikologi :
a. Pengajaran
b. Kurikulum
c. Disiplin dan peraturan
d. Human relationships


2) Penerapan psikologi dalam bidang bimbingan dan penyuluhan
Bimbingan dan penyuluhan adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan rohaniah dalam linkup hidupnya. Sasaran bimbingan dan penyuluhan adalah pemberian kecerahan batin.

3) Penerapan psikologi dalam hubungan kemasyarakatan
Pendekatan psikologi diadakannya program pendidikan masyarakat, progaram pengajaran sambil bekerja, program pemberantasan buta aksara, dan seterusnya.

4) Penerapan psikologi dalam bidang kepemimpinan
Penetahuan tentang leadership dan management tak sedikit mempergunakan penemuan dalam psikologi, karena yang dihadapi adalah manusia yang mempunyai sifat tersendiri. Pendekatan psikologi dalam beberapa aspek kehidupannya antara lain :
• Bagaimana membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa
• Bagaimana memberi pengarahan untuk menuju suatu tujuan yang dicita-citakan.
• Bagaimana pencegahan dan penyembuhan kekacauan negara seperti pemberontakan, kriminal, dsb.

5) Penerapan psikologi dalam bidang kriminalitas
Hasil penyelidikan psikologi dunia kriminalitas membenarkan bahwa orang jahat tak dapat disembuhkan hanya dengan kekerasan dan siksaan, tetapi harus diganti dengan terapi mental. Dibenarkan dalam psikologi bahwa perawatan yang menerangkan prinsip-prinsip kesehatan mental dapat membuat penjahat menjadi sadar dan jera selama-lamanya.