Apa itu Kognisi? KOGNISI adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami,menilai,menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi, neurosains, serta kecerdasan buatan. Kognisi dipahami sebagai proses mental karena kognisi mencerminkan pemikiran dan tidak dapat diamati secara langsung. Kognisi dapat diukur melalui perilaku yang ditampilkan dan dapat diamati, jadi tidak dapat diukur secara langsug. Semisal kemampuan anak untuk mengingat huruf A-Z. Adapun macam gejala kognisi,yaitu: 1. Pengamatan Pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan manusia terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Adapun proses-proses pengamatan, yaitu penglihatan, pendengaran, rabaan, pembauan (penciuman), pengecapan 2. Tanggapan Yaitu suatu bayangan yang melekat dalam ingatan setelah kita melakukan suatu pengamatan. 3. Ingatan Ingatan adalah saat kita menggambarkan pengalaman masa lalu dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah bagaimana kita menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan dibagi menjadi dua kategori: Ingatan eksplisit Ingatan eksplisit meliputi penginderaan, semantik, episodik, naratif, dan ingatan otobiografi. Kegunaan dari ingatan eksplisit adalah untuk informasi sosial dan identitas, penggambaran otobiografi, aturan sosial, norma, harapan. Ingatan implisit Ingatan implisit meliputi penginderaan, emosi, ingatan prosedural, pengkondisian rangsang - respon. Kegunaan dari ingatan implisit adalah tempat skema kelekatan, transference, dan super ego. Pembentukan Ingatan Tahapan utama dalam pembentukan ingatan adalah: c. Pengambilan: memanggil kembali informasi yang telah disimpan untuk digunakan dalam suatu proses atau aktivitas. 4. Fantasi Fantasi itu dilukiskan sebagai fungsi yang memungkinkan manusia untuk berorientasi dalam alam imajinasi melampaui dunia riil. Secara garis besar fantasi dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: a. Fantasi tidak sadar (tidak disengaja) b. Fantasi disadari (disengaja) 5. Berpikir Berpikir merupakan proses dinamis yang dapat dilukiskan dengan proses atau jalannya. Ada empat langkah proses jalannya berpikir: a. Pembentukan pengertian b. Pembentukan pendapat dan c. Penarikan kesimpulan d. Psikologi Fikir 6. Intuisi Intuisi adalah kemampuan untuk memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan diluar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, didalam buku itu ditemukan sesuatu yang dicari-carinya selama bertahun-tahun. Gejala Perasaan dan Emosi Pengertian Perasaan Perasaan merupakan gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf . (Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, PT. Grafindo Graha Persada, Jakarta:2006. hal.66) Perasaan merupakan suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang dialami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif . ( Abu Ahmadi dan M. Umar , Psikologi umum edisi revisi, PT. Bina Ilmu, Surabaya:1992. hal 59) Menurut Prof. Hukstra, Perasaan adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang . (Agus Sujanto, Psikologi Umum. Bumi Aksara, Jakarta:1979. hal 75) Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa perasaan itu merupakan suatu peristiwa kejiwaan yang dialami seseorang dalam bentuk senang atau tidak senang yang berhubungan dengan gejala mengenal dalam berbagai taraf dan bersifat subyetif. Tingkat dan kekuatan Perasaan Ada beberapa macam tingkat dan kekuatan perasaan : (Abu Ahmadi dan M. Umar, Psikologi Umum edisi revisi, PT. Bina Ilmu, Surabaya: 1992. hal. 61). 1. Perasaan yang menyertai peristiwa yang sedang dialami (misalnya, pengamatan, berpikir) lebih kuat dari perasaan yang timbul atas suatu ingatan. 2. Perasaan yang tidak senang yang disebabkan oleh rasa pengecap dan bau, lebih kuat dari pada perasaan yang disebabkan oleh pendengaran dan penglihatan. 3. Kekuatan perasaan akan berkurang, kalau hal – hal yang menimbulkan perasaan tersebut berlanggsung terlalu lama dam berulang – ulang, Pengertian Emosi Istilah emosi menurut Daniel Goleman (1995), seorang pakar kecerdasan emosional, yang diambil dari Oxford English Dictionary memaknai emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Atau dapat kita pahami bahwa emosi itu merupakan suatu gejolak atau rasa yang terjadi dalam hati/perasaan yang terjadi karena ada suatu rangsangan yang diberikan pada saat kita dalam keadaan mental yang hebat. Adapula yang mengatakan emosi itu adalah suatu perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu. Sumber-sumber emosi dan suasana hati Kepribadian Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu, contohnya beberapa orang merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah dbandingkan orang lain, sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks dalam situasi apa pun. Intinya, beberapa orang memiliki kecenderungan untuk memiliki emosi apa pun secara lebih intens atau memiliki intensitas afek (perbedaan individual dalam kekuatan di mana individu-individu mengalami emosi mereka) tinggi. Hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari Orang-orang cenderung berada dalam suasanan hati terburuk di awal minggu dan berada daam suasana hati terbaik di akhir minggu. Cuaca Cuaca memiliki sedikit pengaruh terhadap suasana hati. Seorang ahli menyimpulkan, “Berlawanan dengan pandangan kultur yang ada, data ini menunjukkan bahwa orang-orang tidak melaporkan suasana hati yang lebih baik pada hari yang cerah atau sebaliknya. Stres Sebuah penelitian menghasilkan pernyataan, “Adanya peristiwa yang terus-menerus terjadi yang menimbulkan stres tingkat rendah menyebabkan para pekerja mengalami tingkat ketegangan yang semakin lama seiring berjalannya waktu semakin meningkat. Aktivitas sosial Orang-orang dengan suasana hati positif biasanya mencari interaksi sosial dan sebaliknya, interaksi sosial menyebabkan orang-orang mempunyai suasana hati yang baik. Jenis aktivitas sosial juga berpengaruh. Penelitian mengungkap bahwa aktivitas sosial yang bersifat fisik, informal, atau Epicurean lebih diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan suasana hati yang positif dibandingkan dengan kejadian-kejadian formal atau yang bersifat duduk terus-menerus. Tidur Kualitas tidur mempengaruhi suasana hati. Para sarjana dan pekerja dewasa yang tidak memperoleh tidur yang cukup melaporkan adanya perasaan kelelahan yang lebih besar, kemarahan, dan ketidakramahan. Satu dari alasan mengapa tidur yang lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk, menempatkan orang dalam suasana hati yang buruk karena hal tersebut memperburuk pengamnbilan keputusan dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi. Olahraga |
http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/07/gejala-kejiwaan/